Kamis 1 Agustus 2024, Kepala BPS Kota Pangkal Pinang Dewi Savitri merilis angka inflasi terbaru. Pada bulan Juli Kota Pangkal Pinang mengalami deflasi month to month (m-to-m) sebesar 0,28 persen dibanding bulan sebelumnya, namun secara year on year (y-on-y) mengalami inflasi sebesar 1,4 persen. Kepala BPS Kota Pangkalpinang menyampaikan catatan peristiwa bulan Juli terkait penurunan maupun lonjakan harga. Selanjutnya Dewi Savitri mendefinisikan indikator statistik yang tersaji pada rilis ini.
Perlu dicatat bahwa deflasi bulan Juli ini merupakan kali kedua pada tahun 2024 setelah deflasi yang cukup dalam pada bulan Mei. Penyumbang utama deflasi bulan Juli adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,26 poin. Deflasi bulan Juli 2024 disebabkan oleh turunnya harga sekelompok bahan makanan yang biasa dikonsumsi oleh warga Pangkal Pinang seperti bawang merah, beras, dan cabai merah. Turunnya harga komoditas bawang merah, beras, dan cabai merah selama bulan Juli menyumbang deflasi bulanan (m-to-m) masing-masing sebesar 0,15 poin; 0,11 poin; dan 0,10 poin.
Sebaliknya, masih ada komoditas yang mengalami kenaikan harga. Tiga komoditas yang menjadi penyumbang inflasi selama bulan Juli adalah Susu Kental Manis 0,08 persen, Kopi Bubuk 0,07 persen, dan Kangkung 0,06 persen.
Di sisi lain, komoditas penyumbang inflasi tahunan (y-on-y) adalah beras (0,57 poin), Sigaret Kretek Mesin (0,40 poin) dan Kopi Bubuk (0,11 poin). Dijelaskan lebih lanjut, sumbangan beras telah mengalami penurunan dalam empat bulan terakhir.
Setelah penyampaian Rilis, dilanjutkan dengan pemberian sambutan dari Asisten Tiga Kota Pangkal Pinang Agusfendi. Pemerintah Kota Pangkal Pinang menyambut baik rilis ini. “BPS mampu memberikan informasi terkini, semoga rilis ini dapat memperkuat sinergitas dengan Masyarakat,’ pungkasnya.
#CintaData
#BanggaMelayaniBangsa