Rilis Berita Resmi Statistik Inflasi dan Pertumbuhan Ekonomi Kota Pangkal Pinang Desember 2024

Untuk Pertama kalinya Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Pangkal Pinang merilis data inflasi dan pertumbuhan ekonomi pada awal bulan Januari 2025 . Kepala BPS Kota Pangkal Pinang, Dewi Savitri SST, M.Si menjelaskan konsep/defenisi dan memaparkan berbagai catatan peristiwa sebelum menjelaskan angka-angka yang akan dirilis. Pada rilis kali ini turut hadir juga Pejabat Walikota Pangkal Pinang yang diwakili oleh Plt Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Drs. Juhaini.

Pada Desember 2024, terjadi Inflasi m-to-m sebesar 0,26% dan inflasi y-on-y sebesar 0,76%. Penyumbang utama Inflasi Desember 2024 secara m-to-m adalah kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau dengan andil 0,34 %. Komoditas penyumbang utama Inflasi Desember 2024 m-to-m adalah Cabai Merah, Kangkung, Ice Cream dan Minyak Goreng .Penyumbang utama inflasi Desember 2024 secara y-on-y adalah kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau dengan andil 0,48%. Komoditas penyumbang utama inflasi pada Desember 2024 secara y-on-y adalah Sigaret Kretek Mesin (SKM), Kopi Bubuk, Daging Ayam Ras, dan Beras.

Sedangkan untuk pertumbuhan ekonomi dari sisi produksi untuk sektor sekunder terkontraksi, Deangan subkategori industri logam dasar yang ditopang oleh logam timah mengalami penurunan cukup dalam dibandingkan triwulan III-2023. Lalu untuk sektor primer tumbuh positif dengan Perikanan yang merupakan kontributor terbesar kategori ini mengalami peningkatan, masih tumbuh positif meski melambat dibandingkan triwulan III-2023. Lalu untuk sektor tersier tumbuh melambat dengan volume barang yang diperdagangkan di wilayah Pangkal Pinang masih mengalami peningkatan. Di sisi lain untuk sisi pengeluaran, pengeluaran konsumsi rumah tangga tumbuh positif, meskipun tumbuh positif sebesar 2,28 persen, namun terjadi perlambatan dibandingkan pertumbuhan pada triwulan III-2023.  Laul, PMTB masih tumbuh positif dengan realisasi untuk belanja modal seperti pembangunan Gedung dan jalan serta pengadaan mesin dan perlengkapan, mengalami peningkatan. Lalu, Pengeluaran konsumsi pemerintah tumbuh positif dengan adanya peningkatan realisasi anggaran pemerintah untuk belanja pegawai disebabkan bertambahnya ASN.