Tanggal Rilis | : | 4 November 2020 |
Ukuran File | : | 1.1 MB |
Abstraksi
Kota Pangkalpinang, pada Oktober 2020 deflasi sebesar 0,32 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 102,19. Dari 90 kota IHK, 66 kota mengalami inflasi dan 24 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Sibolga sebesar 1,04 persen dengan IHK 104,43 dan terendah terjadi di Jember, Bekasi, Cirebon dan DKI Jakarta sebesar 0,01 persen. Sementara deflasi tertinggi terjadi di Manokwari sebesar 1,81 persen dengan IHK 105,12. Deflasi terendah terjadi di,Surabaya sebesar 0,02 persen dengan IHK 104,03.Deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya indeks di beberapa kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,87 persen; kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,04 persen; kelompok transportasi sebesar 0,08 persen; kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,21 persen; kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 0,01 persen; serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,62 persen. Sedangkan kelompok yang mengalami inflasi yaitu kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,06 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,06 persen; serta kelompok penyediaan makanan dan minuman/ restoran sebesar 0,03 persen. Sementara kelompok pakaian dan alas kaki serta kelompok pendidikan tidak mengalami perubahan indeks/stabil.Selama tahun kalender Januari-Oktober 2020 (Oktober 2020 terhadap Desember 2019) terjadi deflasi sebesar 0,70 persen, sedangkan inflasi tahunan (Oktober 2020 terhadap Oktober 2019) deflasi sebesar 0,97 persen.Komponen energi pada Oktober 2020 mengalami deflasi sebesar 0,23 persen dengan IHK sebesar 101,10. Komponen bahan makanan pada bulan oktober mengalami deflasi sebesar 1,15 persen dengan IHK 99,55.