Tanggal Rilis | : | 3 Juni 2020 |
Ukuran File | : | 0.73 MB |
Abstraksi
Pada Mei 2020 terjadi inflasi sebesar 0,51 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 102,83. Dari 90 kota IHK, 67 kota mengalami inflasi dan 23 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Tanjungpandan sebesar 1,20 persen dengan IHK sebesar 104,57 dan terendah terjadi di Madiun, Bogor, dan Tanjungpinang sebesar 0,01 persen. Sementara deflasi tertinggi terjadi di Luwuk sebesar 0,39 persen dengan IHK sebesar 106,41 dan terendah terjadi di Manado sebesar 0,01 persen.Inflasi terjadi karena adanya peningkatan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,78 persen; kelompok transportasi sebesar 1,79 persen; dan kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,05 persen. Sedangkan kelompok yang mengalami deflasi yaitu kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,10 persen; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,06 persen; serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,04 persen. Sementara kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga; kelompok kesehatan; kelompok rekreasi, olahraga dan budaya; kelompok pendidikan; serta kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran tidak mengalami perubahan indeks/stabil.Selama tahun kalender Januari-Mei 2020 terjadi deflasi sebesar 0,08 persen dengan tahun ke tahun (Mei 2020 terhadap Mei 2019) juga deflasi sebesar 0,45 persen.Komponen energi pada Mei 2020 stabil atau tidak mengalami perubahan IHK yang sebesar 101.35. Sedangkan komponen bahan makanan pada bulan ini mengalami inflasi sebesar 1,00 persen dengan IHK sebesar 99,73 .