Tanggal Rilis | : | 3 Januari 2020 |
Ukuran File | : | 0.63 MB |
Abstraksi
Pada Desember 2019 terjadi inflasi sebesar 0,38 persendengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 144,94. Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh meningkatnya indeks kelompok pengeluaran yaitu kelompok bahan makanan sebesar 0,40 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,44 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,01 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,01 persen; serta kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 1,20 persen. Sementara itu, kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks yaitu kelompok sandang sebesar 0,01 persen. Kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga stabil.Tingkat inflasi tahun kalender (Januari–Desember) 2019 sebesar 2,31 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Desember 2019 terhadap Desember 2018) sebesar 2,31 persen.Komponen harga yang diatur pemerintah mengalami inflasi sebesar 1,33 persen, komponen bergejolak mengalami inflasi sebesar 0,35 persen dan komponen inti mengalami inflasi sebesar 0,06 persen. Dari 82 kota IHK, 72 kota mengalami inflasi dan 10 kota yang mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Batam sebesar 1,28 persen dengan IHK sebesar 139,73 dan terendah sebesar 0,01 persen terjadi di Watampone dengan IHK sebesar 135,06. Sementara deflasi tertinggi terjadi di Manado sebesar 1,88 persen dengan IHK sebesar 138,348 dan terendah di kota Bukit Tinggi dan Singkawang sebesar 0,01 persen.