Ekonomi Kepulauan Bangka Belitung Triwulan III-2017 Tumbuh 3,69 Persen, Melambat Dibanding Pertumbuhan Triwulan III-2016
Jadwal Rilis :
Ukuran File :
Hit :
Abstraksi
- Perekonomian Kepulauan Bangka Belitung triwulan III-2017 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku (ADHB) mencapai Rp17.553 miliar dan PDRB atas dasar harga konstan (ADHK) 2010 mencapai Rp12.534 miliar.
- Ekonomi Kepulauan Bangka Belitung triwulan III-2017 dibanding triwulan III-2016 (y-on-y) tumbuh sebesar 3,69 persen mengalami perlambatan bila dibandingkan triwulan II-2017 sebesar 5,29 persen. Dari sisi produksi, perlambatan kinerja perekonomian disebabkan karena lapangan usaha perkebunan dan perikanan mengalami kontraksi.
- Ekonomi Kepulauan Bangka Belitung triwulan III-2017 mengalami pertumbuhan negatif (terkontraksi) sebesar 0,11 persen (q-to-q). Dari sisi produksi, penurunan kinerja perekonomian disebabkan oleh penurunan produksi beberapa komoditas strategis seperti kelapa sawit, perikanan, pertambangan timah dan Crude Palm Oil (CPO). Sehingga dari sisi pengeluaran, ekspor Kepulauan Bangka Belitung pada triwulan III-2017 juga mengalami kontraksi akibat kurangnya suplai komoditas strategis yang menjadi andalan ekspor.
- Ekonomi Kepulauan Bangka Belitung sampai dengan triwulan III-2017 (c-to-c) tumbuh 5,11 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan didorong oleh semua lapangan usaha kecuali Pertanian, Kehutanan dan Perikanan yang mengalami penurunan sebesar 0,75 persen. Sementara dari sisi pengeluaran pertumbuhan secara c-to-c didorong oleh Ekspor luar negeri yang tumbuh sebesar 24,99 persen.
- Total PDRB ADHB Pulau Sumatera pada triwulan III-2017 mencapai Rp765.243 miliar atau sekitar 21,54 persen dari total PDRB 34 Provinsi di Indonesia, sedangkan PDRB ADHK Pulau Sumatera pada triwulan III-2017 mencapai Rp544.536 miliar. Pertumbuhan ekonomi Pulau Sumatera sebesar 3,15 persen (q-to-q), 4,43 persen (y-on-y), dan 4,21 persen (c-to-c). Sementara PDRB Provinsi Kepulauan Bangka Belitung hanya memberikan kontribusi sebesar 2,29 persen terhadap PDRB Pulau Sumatera dan 0,49 persen terhadap total PDRB 34 provinsi di Indonesia.