Abstraksi
þPada Juli 2017 Kota Tanjungpandan mengalami deflasi sebesar 0,12 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 138,91setelah sebelumnya pada Juni 2017 mengalami inflasi sebesar 1,83 persen dengan IHK sebesar 139,08.
þDeflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya indeks pada tiga kelompok pengeluaran yakni kelompok bahan makanan sebesar 0,70 persen; kelompok sandang sebesar 0,03 persen; dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,80 persen. Sedangkan tiga kelompok lain mengalami inflasi yakni kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,79 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,02 persen; dan kelompok kesehatan sebesar 0,25 persen. Sementara itu kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga tidak mengalami perubahan indeks atau relatif stabil.
þTingkat inflasi tahun kalender sampai dengan Juli 2017 adalah sebesar 3,49 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Juli 2017terhadap Juli 2016) sebesar 4,15 persen.
þSumbangan masing-masing komponen terhadap deflasi pada bulan ini yaitu komponen inti memberikan andil inflasi sebesar 0,18 persen; demikian juga komponen yang harganya diatur oleh pemerintah yang memberikan andil inflasi sebesar 0,04 persen. Sedangkan komponen bergejolak memberikan andil deflasi sebesar 0,34 persen.
þProvinsi Kepulauan Bangka Belitung Juli 2017 mengalami deflasi sebesar 0,25 persen dengan IHK 136,99.
þBerdasarkan pantauan harga selama Juli 2017, pada 82 kota IHK di Indonesia menunjukkan bahwa 59 kota mengalami inflasi dan 23 kota deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Bau-Bau sebesar 2,44 persen dengan IHK 134,83 dan deflasi tertinggi di Kota Merauke sebesar 1,50persen dengan IHK 133,53.