Tanggal Rilis | : | 1 November 2022 |
Ukuran File | : | 0.88 MB |
Abstraksi
Pada Oktober 2022 Kota Tanjungpandan mengalami deflasi sebesar 1,00 persen dengan IHK 114,64. Dari 90 kota IHK di Indonesia, inflasi tertinggi terjadi di Manokwari sebesar 0,76 persen dengan IHK sebesar 114,84 dan inflasi terendah terjadi di Cilacap, Sintang, dan Gorontalo sebesar 0,01 persen dengan IHK masing masing sebesar 112,54; 121,19; dan 111,94. Sementara itu, deflasi tertinggi terjadi di Gunungsitoli sebesar 1,48 persen dengan IHK sebesar 113,05 dan deflasi terendah terjadi di Sampit sebesar 0,01 persen dengan IHK sebesar 116,56. Deflasi terjadi karena turunnya sebagian indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 2,63 persen; kelompok transportasi sebesar 0,43 persen; serta kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,22 persen. Sebagian kelompok pengeluaran lainnya mengalami inflasi, yaitu: kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,18 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,02 persen; serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,37 persen. Kelompok pengeluaran pakaian dan alas kaki; kelompok kesehatan; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya; kelompok pendidikan; serta kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran tidak mengalami perubahan indeks.Tingkat inflasi tahun kalender Oktober 2022 sebesar 3,35 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Oktober 2022 terhadap Oktober 2021) sebesar 4,92 persen.Komponen energi pada Oktober 2022 mengalami inflasi sebesar 0,77 persen dengan IHK sebesar 115,23. Komponen bahan makanan pada Oktober 2022 mengalami deflasi sebesar 3,43 persen dengan IHK 113,28.