Tanggal Rilis | : | 2 Desember 2019 |
Ukuran File | : | 0.63 MB |
Abstraksi
Pada November 2019 terjadi deflasi sebesar 0,82 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 144,39. Deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh menurunnya indeks kelompok pengeluaran yaitu pada kelompok bahan makanan sebesar 2,93 persen dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,10 persen. Sementara itu, kelompok pengeluaran yang mengalami peningkatan indeks yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,09 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,04 persen; kelompok sandang sebesar 0,10 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,03 persen serta kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,01 persen. Tingkat inflasi tahun kalender (Januari–November) 2019 sebesar 1,92 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (November 2019 terhadap November 2018) sebesar 3,83 persen.Komponen harga yang diatur pemerintah mengalami deflasi sebesar 0,06 persen, komponen bergejolak mengalami deflasi sebesar 1,75 persen dan komponen inti mengalami deflasi sebesar 0,72 persen. Dari 82 kota IHK, 57 kota mengalami inflasi dan 25 kota yang mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Manado sebesar 3,30 persen dengan IHK sebesar 140,99 dan terendah sebesar 0,01 persen terjadi di Malang dengan IHK sebesar 136,92. Sementara deflasi tertinggi terjadi di Tanjungpandan (Belitung) sebesar 1,06 persen dengan IHK sebesar 146,21 dan terendah di kota Batam dan Denpasar sebesar 0,01 persen.