Pemerintah Kota Pangkal Pinang Gelar Forum Satu Data Indonesia: Reviu dan Evaluasi Penerapan Prinsip SDI
Pemerintah Kota Pangkal Pinang melalui Forum Satu Data Indonesia (SDI) menggelar pertemuan dengan tema Reviu dan Evaluasi Penerapan Prinsip Satu Data Indonesia, yang bertujuan untuk memperkuat kolaborasi antarinstansi dalam mewujudkan tata kelola data yang berkualitas, terintegrasi, dan akuntabel.
Acara ini dibuka oleh Sekretaris Daerah Kota Pangkal Pinang, Bapak Mie Go, ST, M.Si, yang dalam sambutannya menekankan pentingnya sinergi antara Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan instansi terkait dalam mewujudkan Satu Data yang bermanfaat bagi perencanaan pembangunan dan pengambilan kebijakan yang tepat.
Pertemuan ini dihadiri oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Pangkal Pinang selaku pembina data, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Pangkal Pinang selaku Walidata, Bapperida selaku sekretariat SDI, serta OPD se-Kota Pangkal Pinang yang berperan sebagai produsen data sektoral. Fokus utama dari forum ini adalah reviu dan evaluasi penerapan empat prinsip Satu Data Indonesia, yaitu standar data statistik, metadata statistik, interoperabilitas data, dan kode referensi dan/atau data induk.
Kepala BPS Kota Pangkal Pinang, Ibu Dewi Savitri, dalam kesempatan ini menyampaikan hasil Evaluasi Penyelenggaraan Statistik Sektoral (EPSS) 2024 untuk Kota Pangkal Pinang. Dengan capaian nilai 2.89, Kota Pangkal Pinang memperoleh predikat baik dan berhasil meraih nilai tertinggi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Pencapaian ini tidak lepas dari peran aktif seluruh OPD, khususnya Dinas Kesehatan dan Dinas Pariwisata, yang telah menjadi lokus penilaian EPSS tahun ini.
Sebagai bentuk apresiasi, penghargaan diserahkan kepada Dinas Pariwisata dan Dinas Kesehatan Kota Pangkal Pinang atas kontribusi dan kinerjanya dalam penyelenggaraan statistik sektoral, yang telah mendukung peningkatan kualitas data dan informasi statistik di Kota Pangkal Pinang.
Selain membahas penerapan prinsip SDI, acara ini juga mengupas pemanfaatan data statistik dasar, seperti data inflasi. Dalam sesi ini, hadir narasumber dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, yang memaparkan kondisi daya beli dan tabungan masyarakat Kota Pangkal Pinang. Paparan tersebut menjadi topik diskusi yang interaktif antara peserta forum dan narasumber, dengan berbagai pertanyaan dan tanggapan mengenai tantangan dan peluang pengelolaan data dalam mendukung stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Diharapkan, melalui forum ini, penerapan Satu Data Indonesia di Kota Pangkal Pinang dapat semakin optimal, sehingga seluruh pihak dapat menghasilkan data yang berkualitas dan mudah diakses untuk mendukung pembangunan daerah yang lebih baik dan berkelanjutan.